Kediri (tahukediri.id) – Penahanan ijazah oleh salah satu SMK swasta di Pare, Kabupaten Kediri, mendapat sorotan tajam dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rakyat Muda Bersatu (Ratu). Dalam aksi yang digelar di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri pada Kamis (12/6/2025), Ketua LSM Ratu, Syaiful Anwar, menyebut penahanan ijazah merupakan pelanggaran hak asasi anak dan mengancam masa depan generasi muda.
“Penahanan ijazah adalah sebuah bentuk pembunuhan penerus generasi bangsa dan melanggar hak asasi anak,” tegas Syaiful.
LSM Ratu menilai, tindakan ini bukan kejadian baru. Hasil temuan tim investigasi mereka menunjukkan praktik serupa telah berlangsung selama dua hingga tiga tahun terakhir di sekolah tersebut. Syaiful meminta agar pemerintah daerah, DPRD, dan Pemkab Kediri segera bertindak cepat.
“Kami disini sebagai kontrol sosial meminta dan memohon kepada pemerintah daerah, DPRD, pemkab untuk berperan aktif untuk respon cepat ya untuk segera menindaklanjuti karena ijazah itu sangat penting demi masa depan, demi cita-cita generasi muda anak bangsa,” ujarnya.
Dalam aksinya, massa membawa spanduk bertuliskan “Proses Hukum Sekolahan yang Menahan Ijazah Siswa dengan Dalih Apapun”, menandakan tuntutan tegas agar ada proses hukum terhadap pihak sekolah yang terlibat.
Menanggapi hal ini, anggota DPRD Kabupaten Kediri dari Komisi IV, Sulistyo Budi, menyatakan kekecewaannya terhadap tindakan sekolah tersebut. Ia menegaskan bahwa meskipun kewenangan SMK berada di bawah provinsi, pemerintah kabupaten tetap memiliki tanggung jawab moral terhadap warganya.
“Memang SMK itu bukan kewenangan kabupaten tapi kalau bicara yang sekolah adalah warga Kediri, tetap pemerintah daerah tidak bisa lepas, DPRD Kabupaten Kediri juga tidak bisa lepas, itu tetap menjadi tanggung jawab kami tapi ya tetaplah secara struktural kami nanti akan koordinasi dengan cabang dinas provinsi,” ucapnya.
Bahkan, Sulistyo Budi berencana melakukan kunjungan langsung ke sekolah tersebut dalam waktu dekat.
“Saya secara pribadi ya dalam waktu dekat 1-2 hari ini akan coba ke SMKN Swasta itu untuk sharing begitu ya kira-kira masalahnya apa dan datanya berapa mudah-mudahan dari situ nanti kita bisa membuat beberapa solusi lah,” tambahnya. ****
Reporter : Nanik Dwi Jayanti