Kediri (tahukediri.id) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mendukung penuh Gerakan Ayo Mondok yang akan dimulai dari Kota Kediri. Menurut Mbak Vinanda, kegiatan ini sangat positif, selaras dengan visi misi yang digagasnya.
Dukungan ini disampaikan Mbak Vinanda saat menerima kunjungan Ketua Harian Gerakan Ayo Mondok, KH. Zahrul Azhar Asumta, yang datang bersama sejumlah ulama di Balai Kota Kediri, Senin siang (19/5/2025).
“Nanti akan ada kegiatan Ayo Mondok di tanggal 28 Mei, ini adalah gerakan dimana seluruh Bu Nyai dan Kiai berkumpul di Kota Kediri, se Jawa Timur ini. Kumpul di Pondok Pesantren Al Amin Ngasinan,” kata Mbak Vinanda, kepada tahukediri.id.
“Tentunya ini sangat positif sekali, kegiatannya positif, karena disini nanti kita sama sama akan berdiskusi, terhadap tantangan yang ada sama sama ingin mencari solusi terbaik terhadap permasalahan yang ada,” tambahnya.
Gus Hans mengaku bersyukur atas dukungan penuh Pemerintah Kota Kediri. Menurutnya, misi Gerakan Ayo Mondok ini selaras dengan visi Mbak Vinanda-Gus Qowim tentang ramah anak dan kota yang ngangeni.
Melalui Gerakan Ayo Mondok ini, Gus Hans memang ingin bagaimana situasi pesantren itu ramah dan ngangeni sehingga menjadi kenangan yang indah selama hidupnya.
“(Awalnya) kita kulonuwun kepada Bu Wali Kota Kediri yang masih belia, alhamdulillah ternyata respons di luar dugaan. Maunya kita hanya sowan tapi beliau langsung support secara total dalam kegiatan ini. Dan kebetulan nyambung dengan apa yang digagas beliau, visi misi beliau tentang ramah anak dan kota yang ngangeni,” kata Gus Hans.
“Kita juga punya misi bagaimana caranya situasi pesantren itu yang ramah, yang ngangeni sehingga nanti menjadi kenangan yang indah selama hidupnya,” terangnya.
Gerakan Ayo Mondok ini akan dimulai dari Kota Kediri di Pondok Pesantren Al Amin Ngasinan, pada 28 Mei, nanti. Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad juga akan hadir memberikan materi terkait media multi platform untuk para santri.
“Jadi besok ini acara muhalaqoh, muhasabah di pagi hari dan halaqoh di siang hari yang dihadiri utusan presiden, mas Raffi Ahmad karena nanti akan membahas bagaimana peran santri untuk bisa melek media dan cakap terhadap media multi platform. Dari sini kita sampaikan tadi, dari Kediri untuk Indonesia. Mudah-mudahan langkah ini jadi situasi yang ngangeni. Ketika ada pesantren yang ngangeni kita akan ingat bahwa ini berawal dari Kota Kediri,” tegasnya.
Sementara itu terkait kepemimpinan Mbak Vinanda, Gus Hans melihat sebagai hal yang positif. Didampingi Gus Qowim sebagai pengimbang, Kota Kediri akan menemukan jati diri yang semakin kuat dan kota yang bisa menjdi tolak ukur kemajuan di Jawa Timur.
“Saya kira (Mbak Vinanda) visioner, kita butuh generasi muda yang memimpin bangsa ini karena kita butuh lompatan, jadi lompatan generasi untuk bisa mengejar kemauan Gen Z dan sebagainya. Kalau kita hanya itu-itu saja kita akan ditinggal oleh masyarakat,” ungkap Gus Hans.
“Jadi saya kira dengan kehadiran Mbak Vinanda dengan didampingi Gus Qowim, sebagai pengimbang saya kira Kediri akan menemukan jati diri yang semakin kuat lagi. Menjadi kota yang bisa menjdi tolak ukur kemajuan di Jawa Timur,” tandasnya.