Kediri (tahukediri.id) – Pemerintah Kabupaten Kediri komitmen untuk menekan angka stunting lebih signifikan dengan menggelar Rembug Stunting di Gedung Bagawanta Kediri, Selasa (28/10).
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam sambutannta menegaskan bahwa persoalan stunting bukanlah hal sepele, melainkan tanggung jawab bersama seluruh pihak untuk memastikan masa depan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.
“Stunting selalu menjadi persoalan. Dan saya harap satu, dua tahun, tiga tahun ke depan bisa selesai. Kalaupun ada hal-hal yang tidak bisa diselesaikan, tolong disampaikan, bagaimana kita harus intervensi,” tegasnya.
Disebutkan berdasarkan data terbaru, angka stunting di Kabupaten Kediri turun dari 8,16 persen menjadi 8,04 persen atau menurun 0,46 persen. Meski sudah menunjukkan progres, Mas Dhito menilai hasil tersebut belum signifikan dan perlu didorong lebih kuat agar bisa mencapai target di bawah 5 persen.
“Penurunan 0,46 persen itu masih kecil. Kita harus evaluasi, kenapa belum signifikan. Salah satu penyebabnya karena masih ada warga yang berpindah-pindah tempat pemeriksaan, sehingga data tidak akurat. Ini yang sedang kita perbaiki,” jelasnya.
Mas Dhito, sapaan akrabnya juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor, baik antar-OPD maupun dengan instansi vertikal seperti Kemenag, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas untuk mengatasi masalah ini.
“Karena yang punya instrumen sampai ke bawah kan tidak hanya Pemkab gitu, tidak hanya pemerintah daerah, tidak hanya Desa, Kades, gitu, tapi juga ada Babinsa, Babinkamtibmas. Jadi kerja bersama, kerja kolaboratif bareng-bareng kita intervensi di mana titik-titiknya karena setiap daerah beda-beda,” terangnya.
Menurutnya, penanganan stunting tidak hanya bergantung pada faktor gizi, tetapi juga kebersihan lingkungan dan ketersediaan sanitasi.
“Penyebab utama (stunting) bukan lagi gizi yang buruk. Penyebab utama ini adalah kadang warga itu tidak peduli terhadap kebersihan air,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kediri Dewi Maria Ulfa yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mengungkapkan bahwa berkat kerja keras seluruh tim, Kabupaten Kediri berhasil meraih penghargaan kategori terbaik tingkat kabupaten se-Jawa Timur dalam percepatan penurunan stunting.
“Alhamdulillah, berkat dukungan Bapak Bupati dan kerja bersama seluruh tim, Kabupaten Kediri mendapat penghargaan terbaik pertama di tingkat provinsi Jawa Timur untuk kategori kabupaten. Penghargaan ini kami terima pada bulan Juli lalu di Surabaya,” ungkapnya.
Mbak Wabup menambahkan, keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi seluruh elemen, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa. “Tim TPPS bekerja bersama lintas sektor, baik OPD, kecamatan, desa, hingga masyarakat. Karena penurunan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tapi juga seluruh elemen Forkopimda dan masyarakat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Mas Dhito juga menegaskan pentingnya kerja kolaboratif dan pembaruan data yang akurat di setiap kecamatan. Ia meminta para camat untuk memperbarui data secara berkala dan menjadikan capaian penurunan stunting sebagai salah satu indikator kinerja.
“Penurunan angka stunting di setiap kecamatan menjadi indikator penilaian kinerja camat. Maka tolong betul-betul dikawal. Saya ingin sebelum saya purna, angka stunting di Kabupaten Kediri bisa mencapai nol persen,” tegasnya. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti

