Kediri (tahukediri.id) – Pemerintah Kota Kediri menegaskan komitmennya untuk memastikan tidak ada lagi anak yang putus sekolah hanya karena kendala biaya. Penegasan itu disampaikan dalam penyerahan simbolis Bansos Pendidikan bagi siswa SMA/SMK dan mahasiswa S1 yang digelar di Aula Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan Kota Kediri, Selasa (25/11).
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kediri, Ibnu Qayyim, mewakili Kepala Dinas Pendidikan, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari misi besar Kota Kediri untuk memajukan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.
“Pendidikan adalah kunci utama untuk memutus mata rantai kemiskinan dan membuka kesempatan masa depan yang lebih baik. Program bantuan sosial ini menjadi upaya nyata kami untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang beruntung,” jelasnya.
Tahun ini, total 458 penerima mendapat dukungan pendidikan, terdiri dari 208 siswa SMA/SMK masing-masing Rp 1 juta dan 250 mahasiswa S1 masing-masing Rp 5 juta. Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 1.458.000.000, bersumber dari Bantuan Tidak Terduga (BTT) BPKAD. Dana tersebut diperuntukkan bagi biaya pendidikan, buku, alat tulis, perlengkapan sekolah, hingga kebutuhan UKT dan praktikum mahasiswa.
Sementara itu dalam sambutannya, Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, mengawali dengan momen penuh haru bertepatan dengan peringatan Hari Guru. Ia mengenang peran salah satu gurunya, Bu Wiji, yang turut mendoakannya hingga bisa mencapai posisi saat ini.
“Kita sering lupa bahwa guru bukan hanya mengajar di papan tulis. Mereka mendoakan murid-muridnya setiap malam agar kelak menjadi orang yang sukses dan bermanfaat. Saya berdiri di sini juga berkat doa seorang guru,” ujarnya.
Mbak Vinanda juga menyampaikan selamat kepada seluruh penerima bansos pendidikan dan menegaskan bahwa bantuan ini bukan sekadar dana, melainkan jembatan menuju masa depan yang lebih cerah.
“Bantuan ini harus menjadi penyemangat untuk meraih citacita lebih tinggi. Di Kota Kediri, tidak boleh ada anak yang putus sekolah. Tidak boleh ada generasi muda yang tertinggal hanya karena kendala biaya,” tegasnya.
Mbak Vinanda menambahkan bahwa tantangan ekonomi masih menjadi penyebab utama risiko putus sekolah maupun putus kuliah. Karena itu, bansos pendidikan menjadi instrumen penting dalam misi Kota Kediri untuk menghadirkan generasi produktif, kreatif, dan inovatif.
“Kami ingin memastikan setiap anak di Kota Kediri memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang. Tidak boleh ada satu pun yang tertinggal,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Mbak Vinanda berpesan kepada para pelajar dan mahasiswa untuk memanfaatkan bantuan secara bijak. Ia juga menekankan pentingnya berakhlak baik, menjauhi bullying, dan terus menebar kebaikan.
“Sebagus-bagusnya ilmu adalah yang memberi manfaat, dan sebaik-baiknya pendidikan adalah yang membentuk pribadi berintegritas dan berdaya saing,” tuturnya.
Program ini sekaligus menjadi wujud sinergi berbagai pihak, mulai dari pendataan, verifikasi, hingga penyaluran dalam mewujudkan Kota Kediri yang lebih Mapan dan siap bersaing melalui generasi mudanya.
Reporter: Inggar Tania Laurina

