Kediri (tahukediri.id) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kediri Kota berhasil mengungkap kasus pengeroyokan terhadap dua remaja yang terjadi usai menyaksikan pertunjukan Pencak Dor di wilayah Blitar pada Kamis, 24 Juli 2025.
Pengungkapan kasus ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Aula Rupatama Wicaksana sebagai bagian dari rangkaian pengungkapan kasus selama Juli 2025.
Kasatreskrim Polres Kediri Kota, AKP Cipto Dwi Leksana, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat tiga tersangka berinisial RDM (16), MR (15), dan AN (18) melintasi wilayah Mojo, Kediri, sepulang dari acara Pencak Dor.
Di perjalanan, tepatnya di Jembatan JWK Mojo, ketiganya berpapasan dengan korban berinisial MP dan MIK. Tanpa alasan jelas, mereka langsung menyerang kedua korban.
Serangan tersebut diawali dengan menendang bagian depan motor korban hingga jatuh, kemudian berlanjut dengan pemukulan yang mengakibatkan luka pada pelipis, memar di punggung, dan lecet pada kaki korban.
Tersangka AN diketahui mencabut kunci motor korban dan menghalangi korban agar tidak bisa melarikan diri.
Selain ketiga pelaku utama, polisi juga menangkap dua tersangka lain yang ikut terlibat dalam aksi kekerasan tersebut, yakni RA (18) dan MA (20).
“Kalau tersangka yang dua (dewasa), dia mengikuti daripada tindakan pengeroyokan yang ada di depan, sehingga terpicu untuk melakukan juga,” jelas AKP Cipto.
Dalam penanganan kasus ini, penyidik menggunakan dua laporan polisi sebagai dasar hukum, yakni LP Nomor 114 untuk tersangka dewasa dan LP Nomor 116 untuk anak yang berhadapan dengan hukum (ABH).
Para tersangka dijerat dengan Pasal 170 ayat 1 dan 2 KUHP subsider Pasal 351 ayat 1 KUHP, serta Pasal 80 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman mencapai tujuh tahun penjara.
Sebagai barang bukti, polisi mengamankan sejumlah barang yang digunakan saat kejadian, antara lain sepatu, helm, dan aksesoris kendaraan milik para tersangka.
AKP Cipto menambahkan bahwa penyelidikan masih terus berlanjut. Berdasarkan bukti rekaman video, ada indikasi keterlibatan kelompok lain dalam insiden tersebut.
“Kami terus mendalami kemungkinan adanya pelaku lain. Kami imbau masyarakat, terutama orang tua dan sekolah, lebih memperhatikan aktivitas remaja agar peristiwa seperti ini tidak terulang,” tandasnya. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti