Kediri (tahukediri.id) – Riski Arif, pemuda asal Desa Cendono, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, telah menekuni dunia motor klasik sejak tahun 2012. Awalnya, ini hanya sekadar hobi, namun kini telah berkembang menjadi usaha yang menjanjikan.
“Awalnya dari hobi, terus saya bikin-bikin motor, coba iseng jual, lakok laku. Akhirnya banyak permintaan suruh bikinkan motor, sampai sekarang, akhirnya buka bengkel,” ujar Riski.
Bengkel yang dibukanya khusus menangani restorasi motor klasik, terutama motor Jepang. Menurut Riski, motor tua memiliki karakteristik yang berbeda dari motor modern, sehingga ia memilih untuk fokus pada restorasi motor yang tidak terlalu ekstrem.
Motor Tua Jadi Mewah Bernilai Tinggi
Riski, yang kini berusia 28 tahun, telah berhasil mengubah motor tua yang rusak dan berkarat menjadi motor klasik yang mewah dan memiliki daya jual tinggi.
Ia bahkan telah memiliki koleksi pribadi sebanyak 40 unit motor klasik, dengan rentang tahun produksi antara 1965 hingga 1980-an.

Motor-motor koleksinya tersebut ia perjualbelikan kepada para pelanggan dengan harga yang bervariasi. “Motor tua jenis Yamaha V80 yang sudah direstorasi, dibandrol Rp11 juta. Lalu motor Honda C110 dibandrol sebesar Rp50 juta,” jelas Riski.
Jasa Restorasi Motor Tua
Tak hanya menjual motor klasik, Riski juga membuka jasa restorasi motor tua. Ilmu restorasi ini ia dapatkan dari sang ayah yang merupakan seorang mekanik. Dengan keahliannya, Riski mampu merombak motor tua yang sudah rusak hingga terlihat seperti motor baru.
Konsumennya pun tidak hanya berasal dari Kediri, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa minat terhadap motor klasik masih cukup tinggi, terutama di kalangan kolektor.
“Karena beda, dari yang lain, kalau motor tua berbeda dari lainnya, akhirnya ambil yang tidak ekstrem saja,” tambah Riski.
Dengan dedikasi dan keahliannya, Riski Arif membuktikan bahwa hobi bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan. Ia juga berhasil menghidupkan kembali motor-motor tua yang memiliki nilai sejarah dan estetika tinggi. ***