Kediri (tahukediri.id) – Proses pembangunan gedung baru Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) Pare terus dipercepat dan ditargetkan rampung pada Agustus 2025. Proyek yang diinisiasi oleh Bupati Hanindhito Himawan Pramana ini diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sekaligus menjadikan RSKK sebagai pusat rujukan utama di wilayah Kediri Raya.
Dalam rangka memantau kemajuan pembangunan, Bupati yang akrab disapa Mas Dhito meninjau langsung lokasi RSKK. Didampingi oleh Direktur RSKK Pare, Gatut Rahardjo, kunjungan tersebut mencakup interaksi dengan pasien poli sore, uji coba mesin pendaftaran JKN mandiri, hingga pemeriksaan fasilitas di gedung A, B, dan C.
“Sejauh ini (pembangunan gedung baru, B dan C) sesuai dengan schedule dan awal Agustus (ditargetkan) sudah bisa dilaunching,” ujar Gatut.
Gedung B dan C dirancang saling terintegrasi dengan gedung A, yang telah lebih dulu diresmikan pada 2024. Gedung A terdiri dari empat lantai dan digunakan untuk pelayanan rawat inap pasien kelas 3 dengan kapasitas 121 tempat tidur.
Beberapa bagian dari gedung B dan C kini sudah mulai difungsikan untuk pelayanan, meski ada bagian yang masih dalam tahap penyempurnaan interior. Gatut menargetkan pada akhir September 2025, RSKK telah siap beroperasi penuh sebagai rumah sakit rujukan.
“Untuk katerisasi jantung rujukan yang sementara ini ada di Tulungagung, September nanti untuk Kediri Raya Insya Allah (kita) sudah beroperasi,” ungkap Gatut.
Tak hanya menyediakan layanan kateterisasi jantung, fasilitas medis unggulan lain seperti penanganan kanker juga tengah disiapkan. Lima dokter spesialis kini sedang menjalani pendidikan lanjutan guna mendukung layanan yang lebih profesional.
Gedung B memiliki empat lantai, dengan lantai 1 dan 2 difungsikan sebagai ruang rawat pasien kelas 1. Lantai 3 ditujukan untuk layanan VIP, dan lantai 4 disiapkan untuk prosedur kateterisasi jantung serta ICU khusus jantung.
Sementara itu, gedung C memiliki lima lantai. Lantai 1 digunakan sebagai Central Sterile Supply Department (CSSD) serta instalasi farmasi. Lantai 2 disediakan untuk ICU, lantai 3 menjadi ruang pemulihan, dan lantai 4 serta 5 diperuntukkan bagi ruang operasi.
“Gedung B ini bisa untuk merawat 34 pasien dan 8 pasien CVCU (Cardiovascular Care Unit), sedang gedung C untuk ICU ada 18 tempat tidur pasien kritis,” jelas Gatut. ***