Close Menu
tahukediri.idtahukediri.id
    What's Hot

    Ambulans RSUD SLG Kediri Kecelakaan di Tol Jombang – Mojokerto Saat Bawa Pasien Rujukan ke Surabaya

    23 Oktober 2025 - 06:51

    Kejari Kabupaten Kediri Banding atas Vonis 3 Tahun Terdakwa Korupsi Jual Beli Tanah PTPN X

    22 Oktober 2025 - 18:23

    Bupati Kediri Janjikan Lanjutkan Insentif Guru Madin di Momen Hari Santri Nasional 2025

    22 Oktober 2025 - 15:07
    Facebook X (Twitter) Instagram
    tahukediri.id
    • Beranda
    • News
    • Travel
      • Wisata
      • Kuliner
      • Seni & Budaya
    • Multimedia
      • Foto
      • Video
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Arsip
    Facebook X (Twitter) Instagram
    tahukediri.idtahukediri.id
    Home»News»Banjir di Plosoklaten Kediri, Puluhan Hektare Kebun Nanas Rusak, Petani Rugi Rp 500 Juta

    Banjir di Plosoklaten Kediri, Puluhan Hektare Kebun Nanas Rusak, Petani Rugi Rp 500 Juta

    News 31 Januari 2025 - 12:30
    WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest Email
    Para petani nanas di Trisulo, Plosoklaten, Kediri mengalami kerugian besar akibat tanaman mereka rusak parah tersapu banjir bandang.
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Kediri (tahukediri.id) – Puluhan hektare lahan nanas di Dusun Rejomulyo, Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, terdampak banjir bandang yang terjadi pada Rabu malam, 29 Januari 2025. Para petani mengalami kerugian besar akibat tanaman mereka rusak parah.

    Salah satu petani yang terdampak, Sukadi (54), mengungkapkan besarnya kerugian yang dialami para petani.

    “Puluhan hektar, Mas,” ujar Sukadi saat ditanya luas lahan yang terdampak banjir.

    Ia memperkirakan total kerugian akibat bencana ini mencapai ratusan juta rupiah.

    “Kurang lebih Rp 500 juta. Ini tanaman nanas,” jelasnya.

    Namun, hingga kini para petani belum melakukan pertemuan untuk membahas solusi atas kejadian ini.

    “Harapannya begitu, Mas, tetapi belum berembuk,” tambahnya.

    Banjir Ketiga Kalinya, Petani Duga Penyebabnya Perubahan Tata Guna Lahan

    Banjir yang melanda kawasan pertanian di Plosoklaten bukan kali pertama terjadi. Sukadi mengatakan bahwa ini merupakan kejadian ketiga yang mereka alami.

    “Ini sudah tiga kali,” ungkapnya.

    Ia menduga penyebab utama banjir adalah perubahan tata guna lahan di kawasan hulu.

    “Insya Allah di Sepawon. Dulu tanaman keras, sekarang diambil alih tanaman tebu dan nanas,” ujarnya.

    Meskipun banyak petani terdampak, hingga kini mereka belum berkomunikasi dengan pihak perkebunan terkait masalah ini.

    “Belum komunikasi,” katanya.

    Selain itu, hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut juga menjadi faktor pemicu utama banjir bandang yang merusak tanaman petani.

    “Hujan deras kemarin. Banyak petani yang terdampak bencana ini,” tambah Sukadi.

    Eskavator dikerahkan untuk memperbaiki tanggul yang rusak akibat tergerus banjir di Trisulo, Plosoklaten, Kabupaten Kediri.

    Jalan Putus, Eskavator Dikerahkan Perbaiki Tanggul

    Banjir yang terjadi di lereng Gunung Kelud itu juga menyebabkan putusnya akses utama yang menghubungkan Desa Wonorejo, Trisulo, dengan Sepawon, Plosoklaten. Pondasi jalan di kelokan sungai tergerus air hingga ambrol.

    Jalan yang terputus memiliki panjang 15 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 3 meter.

    Di lokasi kejadian, dua unit eskavator telah dikerahkan untuk memperbaiki tanggul yang rusak akibat tergerus banjir. Proses perbaikan dilakukan di Dusun Kentung, Desa Trisulo.

    Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan PTPN XII Ngrangkah Sepawon selaku pemilik wilayah terdampak. Saat ini, petugas tengah melakukan penanganan darurat guna meminimalisir dampak lebih lanjut. ***

    Banjir jatim kediri Petani Nanas
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleAksi Demonstrasi di Kota Kediri: Enam Lembaga Tuntut Transparansi Dana Pendidikan
    Next Article Burung Perkutut: Simbol Satria Jawa yang Sarat Makna Filosofis

    Info Lainnya

    Ambulans RSUD SLG Kediri Kecelakaan di Tol Jombang – Mojokerto Saat Bawa Pasien Rujukan ke Surabaya

    23 Oktober 2025 - 06:51

    Kejari Kabupaten Kediri Banding atas Vonis 3 Tahun Terdakwa Korupsi Jual Beli Tanah PTPN X

    22 Oktober 2025 - 18:23

    Bupati Kediri Janjikan Lanjutkan Insentif Guru Madin di Momen Hari Santri Nasional 2025

    22 Oktober 2025 - 15:07

    Dorong Percepatan Sertifikasi SLHS, Satgas SPPG Kabupaten Kediri Gencar Bina Keamanan Pangan

    21 Oktober 2025 - 21:29

    Surat di Ompreng, Cara Unik Interaksi Anak Sekolah dengan Koordinator SPPG Deyeng Kediri

    21 Oktober 2025 - 16:10

    Tayangan Trans7 Singgung Kiai, Ribuan Santri Kediri Gelar Aksi Damai

    21 Oktober 2025 - 13:16
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner

    Info Menarik!

    Ambulans RSUD SLG Kediri Kecelakaan di Tol Jombang – Mojokerto Saat Bawa Pasien Rujukan ke Surabaya

    23 Oktober 2025 - 06:51

    Kejari Kabupaten Kediri Banding atas Vonis 3 Tahun Terdakwa Korupsi Jual Beli Tanah PTPN X

    22 Oktober 2025 - 18:23

    Bupati Kediri Janjikan Lanjutkan Insentif Guru Madin di Momen Hari Santri Nasional 2025

    22 Oktober 2025 - 15:07

    Dorong Percepatan Sertifikasi SLHS, Satgas SPPG Kabupaten Kediri Gencar Bina Keamanan Pangan

    21 Oktober 2025 - 21:29

    Surat di Ompreng, Cara Unik Interaksi Anak Sekolah dengan Koordinator SPPG Deyeng Kediri

    21 Oktober 2025 - 16:10
    © 2025 TahuKediri.ID | serba tahu soal Kediri

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.