Kediri (tahukediri.id) – Para petani cabai di Kabupaten Kediri tengah menghadapi ancaman serius dari penyakit tanaman yang dikenal dengan nama patek atau antraknosa. Penyakit ini menjadi momok menakutkan karena dampaknya bisa menghancurkan seluruh lahan pertanian cabai dalam waktu singkat.
Patek disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici yang menyerang bagian buah cabai. Serangannya ditandai dengan munculnya bercak coklat hingga kehitaman yang kemudian membusuk. Jika tidak segera dikendalikan, penyakit ini bisa dengan cepat menyebar ke seluruh tanaman dan menyebabkan kerugian besar bagi para petani.
“Penyakit patek ini kalau nggak segera diobati habis mbak. Teman saya 1 hektar itu dilepas karena patek ini, kalau nggak segera diambil cepat nyebar,” kata Suwardi, anggota Kelompok Tani Mulyo di Desa Purworejo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri kepada reporter tahukediri.id, pada Selasa (11/6/2025).
Menurut Suwardi, salah satu tantangan terbesar dalam menghadapi serangan patek adalah harga obat yang relatif mahal. Hal ini menyulitkan petani skala kecil untuk melakukan tindakan pengendalian secara cepat dan menyeluruh.

“Gak ada patek itu, patek itu harganya murah nggak ada,” imbuhnya.
Masalah ini menjadi perhatian serius di kalangan petani karena terjadi di tengah musim tanam yang seharusnya menjanjikan hasil panen optimal. Selain risiko gagal panen, serangan patek juga menambah beban biaya produksi yang sudah tinggi.
Ketergantungan pada obat-obatan kimia dengan harga tidak terjangkau menempatkan petani dalam posisi rentan, apalagi jika tidak ada dukungan teknis atau subsidi dari pemerintah. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti