Kediri (tahukediri.id) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kediri bersama Pemerintah Kabupaten Kediri telah menyiapkan serangkaian langkah menyambut kepulangan jamaah haji tahun 2025. Untuk kloter dengan jumlah besar, pemulangan akan dilakukan oleh pemerintah daerah dan Kemenag dengan pengawalan resmi, termasuk penyediaan kendaraan dan konsumsi bagi jamaah.
Sedangkan kloter dengan jumlah kecil seperti kloter 75 (dua orang) dan kloter 97 (tiga orang) akan dijemput oleh keluarga masing-masing. Meski demikian, pihak Kemenag tetap memberikan pendampingan selama proses pemulangan.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji Kemenag Kabupaten Kediri, Abd. Kholid Nawawi, menyampaikan bahwa pemerintah juga menyiagakan tenaga medis guna mengantisipasi adanya jamaah yang mengalami gangguan kesehatan saat perjalanan pulang.
“Panitia sudah menyiapkan kendaraan medis dari dinas kesehatan untuk mengawal jamaah dari Surabaya ke Kediri sesuai dengan standar pelayanan kesehatan,” kata Abd. Kholid Nawawi kepada reporter tahukediri.id.
Jadwal kepulangan dilakukan secara bertahap, dimulai dari kloter 5 yang dijadwalkan tiba pada 13 Juni 2025 sekitar pukul 22.00 WIB di halaman Kantor Pemkab Kediri atau Kantor Bupati Kediri. Kloter ini terdiri dari 374 jamaah saat berangkat, namun dua di antaranya wafat, sehingga tersisa 372 orang. Kloter 6 menyusul di hari yang sama dan dijadwalkan tiba pukul 23.00 WIB dengan total 370 jamaah.
“Semua titik pemulangan berpusat di halaman pemkab Kediri dan semua keluarga jamaah di mohon satu jam sebelum jamaah datang semoga siap-siap kendaraannya di sekitar halaman pemkab Kediri, nanti diarur petugas dengan kendaraan yang diberi stiker yang telah kita bagikan. Nanti kendaraan akan masuk melalui pintu timur dengan satu sopir dan satu pendamping,” jelasnya.
Sementara itu, pengambilan koper besar akan dilakukan keesokan harinya di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG). Jamaah atau keluarganya diwajibkan membawa identitas resmi untuk pengambilan barang.
Kholid menyampaikan bahwa jadwal pengambilan koper sengaja dipisahkan karena volume dan berat koper cukup besar, sehingga perlu diatur seperti tahun sebelumnya.
“Pengambilan tas ini diagendakan berikutnya, sehingga jamaah yang terpenting secara psikologi mereka segera kembali ke keluarganya,” ujarnya.
Total terdapat sembilan kloter haji asal Kediri, dengan jumlah awal 1.028 jamaah, kini menjadi 1.026 karena dua jamaah wafat di tanah suci. Mereka adalah Inten Retnowati (56) asal Gurah yang meninggal pada 14 Mei 2025 dan Abdul Manaf Sukardji (69) dari Purwoasri yang meninggal pada 9 Juni 2025.
Hari ini, 11 Juni 2025, pihak Kemenag Kabupaten Kediri melakukan takziah ke rumah duka Abdul Manaf di Purwoasri.
“Sebagai perwakilan dari pemerintah untuk menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya beliau (Abdul Manaf) setelah melaksanakan haji di Saudia National Hospital karena anemia berat dan sepsi,” tandasnya. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti