Kediri (tahukediri.id) – Menyikapi meningkatnya laporan serangan penyakit patek pada tanaman cabai, Dinas Pertanian Kabupaten Kediri melalui Bidang Hortikultura bersama Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) wilayah Kepung, serta pegiat petani organik Irham Abimanyu menggelar sosialisasi pengendalian patek kepada petani cabai di Poktan Tani Mulyo, Desa Purworejo, Kecamatan Kepung, Selasa, 24 Juni 2025.
Penyakit patek yang disebabkan oleh jamur antraknosa ini telah mengancam lahan pertanian cabai di beberapa wilayah Kediri. Sebagian petani bahkan melaporkan adanya kerusakan signifikan akibat serangan tersebut.
Staf Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Kediri, Syamsul Hidayah, menjelaskan bahwa pengobatan patek bisa dilakukan dengan fungisida, baik dari bahan alami maupun kimia. Namun ia menyarankan agar petani mengutamakan penggunaan fungisida organik.
“Karena dengan ramah lingkungan, harapan kita nanti tanamannya itu jadi tanaman sehat. Dengan tanaman sehat otomatis ketahanannya lebih kuat. Kalau sudah kuat, serangan hama dan penyakit bisa diminimalisasi. Tapi karena kondisi alam dan lain-lain tidak menutup kemungkinan tanaman bisa melemah, saat itulah penggunaan fungisida kimia bisa dipertimbangkan,” ujarnya kepada reporter tahukediri.id.
Irham Abimanyu, pegiat pertanian organik yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menambahkan bahwa pendekatan organik dalam pengendalian patek tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu menekan biaya produksi.
“Hari ini kita perlahan-lahan mengajak masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang organik. Manfaatnya jelas, mengurangi biaya produksi, memanfaatkan sumber daya alam yang ada, dan yang kedua memberi pengetahuan. Jadi pertanian organik sebenarnya pertanian yang berbasis ilmu pengetahuan,” jelas Irham.
Dalam kegiatan tersebut, pihak Dinas Pertanian dan Irham Abimanyu juga membagikan produk pengendali patek berbasis kimia dan organik kepada para petani. Tujuannya adalah untuk memberikan pilihan dan uji manfaat dari masing-masing metode dalam pengendalian penyakit tanaman. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti