Kediri (tahukediri.id) – Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menegaskan komitmen Pemerintah Kota Kediri untuk terus memperkuat sinergi dengan pondok pesantren dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bermartabat bagi para santri, khususnya santriwati.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Vinanda dalam sambutannya di Seminar Pesantren Ramah Anak Dalam Rangka Hari Santri Nasional 2025 bertajuk “Dari Pesantren untuk Anak: Membangun Lingkungan Aman dan Bermartabat, yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Jumat (24/10).
“Kita semua tahu bahwa pondok pesantren adalah tempat yang mulia, tempat menimba ilmu agama, akhlak, moral, serta membentuk karakter generasi yang beriman dan berilmu. Namun di tengah perkembangan zaman, pesantren juga menghadapi berbagai tantangan, salah satunya terkait isu keamanan dan keselamatan anak, terutama santriwati, ujar Vinanda.
Disebutkan, berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Kediri, pada tahun 2025 tercatat 42 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di bawah 18 tahun, meningkat dibanding tahun 2024 yang berjumlah 33 kasus.
Meski angka tersebut menunjukkan peningkatan, Vinanda mengapresiasi keberanian para pelapor yang telah menggunakan kanal pengaduan resmi seperti Call Center PPA Kota Kediri. Ia menilai hal ini sebagai tanda bahwa kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap isu perlindungan anak semakin meningkat.
“Kondisi ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa melindungi anak, terutama yang sedang menuntut ilmu di pesantren, adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Vinanda menegaskan bahwa Pemerintah Kota Kediri siap bersinergi dengan pesantren, memperkuat koordinasi antara DP3AP2KB, Dinas Pendidikan, Polres, dan Kemenag agar setiap pesantren memiliki mekanisme pencegahan dan penanganan kasus yang efektif.
Menurut Vinanda momentum ini juga menjadi bagian dari semangat peringatan Hari Santri 22 Oktober 2025 yang mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia” serta sejalan dengan misi pemerintah dan pesantren dalam mencetak generasi berkarakter, berilmu, serta berakhlak mulia.
“Santriwati memiliki peran penting dalam membangun peradaban bangsa. Mereka adalah calon pemimpin, pendidik, dan ibu bangsa yang akan menentukan arah kehidupan di masa depan. Pemberdayaan perempuan di pesantren akan menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian, sejalan dengan nilai-nilai Islam dan kearifan pesantren,” imbuhnya.
Menutup sambutannya, Wali Kota Vinanda berharap kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi di Pondok Pesantren Lirboyo melalui kegiatan tersebut dapat menginspirasi semakin banyak pesantren untuk memperkuat peran perempuan dan memastikan pesantren menjadi rumah ilmu sekaligus tempat yang aman bagi anak-anak.
“Anak yang tumbuh di lingkungan aman, InsyaAllah akan menjadi generasi yang kuat, berilmu, dan berakhlak mulia,” pungkasnya. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti
