Kediri (tahukediri.id) – Bandara Dhoho Kediri yang baru saja ditetapkan sebagai bandara internasional, kini bersiap melayani penerbangan perdana ke luar negeri. Rute umrah menjadi fokus utama yang ditargetkan bisa mulai beroperasi pada awal bulan Desember 2025.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana optimis penerbangan perdana bisa dimulai pada awal hingga akhir Desember 2025. Hal tersebut disampaikannya pada saat moment penerbangan perdana Super Air Jet 10 November 2025.
“Umroh, tadi saya sudah komunikasi sama STHI sama Angkasa Pura. Optimisnya, optimisnya di awal Desember, sejelek-jeleknya di akhir Desember. Karena kita enggak mau kelewatan pick dari Desember, Januari, Februari, Maret,” katanya.
Lebih lanjut Mas Dhito menjelaskan, dengan status internasional yang sudah resmi, maskapai asing kini dapat langsung beroperasi di Bandara Dhoho tanpa harus menggunakan maskapai berstatus PK (pendaftaran Indonesia), seperti Garuda, Citilink, atau Lion Air. Hal ini diharapkan membuka peluang besar bagi penerbangan internasional lainnya di masa depan.
“Kalau sebelumnya karena belum ditetapkan (Bandara Internasional), harus maskapai PK. Maskapai PK itu seperti Garuda, Citilink, Lion dan sebagainya. Tapi sekarang dari maskapai luar sudah boleh masuk,” jelasnya.
Sebelumnya Direktur SDHI (Surya Dhoho Investama) Maksin Arisandi, menyebutkan bahwa Bandara Dhoho Kediri resmi menyandang status internasional melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 Tahun 2025, yang diterbitkan pada 8 Agustus 2025.
“Dari Kemenhub kita diberi waktu 6 bulan untuk mempersiapkan diri dan alhamdulillah tidak sampai 4 bulan, kita sudah keluar SBU angkutan 4 Bandar Udara Kediri sebagai bandara Internasional. Dengan adanya SBU itu maka secara aturan, secara regulasi, penerbangan bisa terbang dari dan ke Kediri ini,” jelasnya.
Dengan keluarnya sertifikat tersebut, penerbangan dari dan ke luar negeri kini resmi bisa dilakukan dari Kediri. Dan kini yang menjadi fokusnya adalah agar penerbangan umrah ini bisa terealisasi.
“Satu fokus utama kami adalah bagaimana supaya umrah bisa segera terealisasi. Hari ini kami betul-betul sedang berusaha, bekerja keras tanpa lelah bagaimana supaya umrah bisa terealisasi di dari bandara Kediri ini. Target kami, semoga dalam terdekat bisa ada penerbangan umrah. Yang kedua, kalau bisa dalam musim haji dan umrah tahun ini sudah bisa ada penerbangan umrah,” imbuhnya.
Presiden Direktur Lion Air Grup Daniel Putut Kuncoro Adi menegaskan bahwa pihaknya juga sudah menjalin komunikasi dengan agen perjalanan dan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk menjajaki kerja sama lebih lanjut. “Mudah-mudahan tahun 2026 nanti sudah bisa terbang reguler dari Kediri,” tambahnya optimis.
Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, operator bandara, dan maskapai penerbangan, Bandara Dhoho Kediri diharapkan segera menjadi pintu gerbang baru bagi penerbangan internasional dari Jawa Timur bagian barat dan selatan, sekaligus membuka babak baru pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di wilayah Kediri Raya.
“Mohon doanya teman-teman media, semoga Desember nanti sudah mulai ada penerbangan umrah dari Kediri ke Saudi,” tutup Mas Dhito penuh harap. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti

