Kediri (tahukediri.id) – Sejumlah ruas jalan di Kabupaten Kediri dikeluhkan warga karena mengalami kerusakan dan berlubang, sehingga mengganggu mobilitas harian serta meningkatkan risiko kecelakaan terlebih di musim hujan.
Beberapa di antaranya bahkan sempat menanaminya dengan posong pisang seperti yang dilakukan warga Desa Kepung. Selain agar mendapat perhatian pemerintah, aksi tersebut sebagai bentuk peduli agar tidak ada terjadi korban terlebih saat hujan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri Irwan Chandra Wahyu Purnama menegaskan pihaknya pasti akan menindak lanjuti berbagai kerusakan jalan tersebut.
“Pasti kami tindak lanjuti, cuma perlu waktu, sebab hujan juga tidak berhenti. Waktu kerja di Lapangan jadi terbatas,” katanya pada Jumat (21/11).
Sementara jalan yang sudah tampak mulai proses perbaikan jalan yakni di Dusun Kepung Timur.
Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat jika ada jalan yang rusak bisa langsung disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Kediri.
Sebelumnya, warga Dusun Kepung Tengah hingga Dusun Kepung Timur, Desa Kepung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, menanam pohon pisang di tengah jalan rusak. Aksi ini bentuk protes, sekaligus peringatan bagi pengendara.
Salah satu warga Dusun Kepung Timur Suparman mengatakan, bukan tanpa alasan warga menanami pohon pisang di jalan berlubang. Hal tersebut sebagai tanda bagi pengendara kendaraan agar tidak ada korban jiwa lebih banyak lagi terlebih musim hujan.
“Jadi tujuannya di pohon pisang ini biar ada perhatian dari pemerintah. Soalnya banyak orang jatuh. Kok malam, siang aja ditabrak itu. Aku kasihan. Ya, kalau warga sini tahu, kalau orang lain enggak tahu gitu loh,” katanya pada reporter tahukediri.id, Kamis, (20/11).
Ketua RT 7, RW 2 Dusun Kepung Tengah Andik menambahkan, dengan adanya ditanami pohon pisang, diharap para pengendara bisa lebih hati-hati lagi, sehingga meminimalisir terjadinya kecelakaan.
“Ada tanda pisang itu kalau mungkin dari kepolisian itu mengakibatkan laka, itu kan. Tetapi kalau disuruh milih, mending ada tanda seperti itu dari pada enggak ada sama sekali. Dengan adanya itu sehingga orang lebih hati-hati, oh ada pohon, mungkin pelan-pelan. Tapi kalau enggak ada tanda sama sekali, jalan banter, langsung jatuh. Karena dalam itu,” jelasnya. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti

