Kediri (tahukediri.id) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) memastikan kestabilan harga khususnya beras dengan mengadakan GPM (Gerakan Pangan Murah) setiap minggunya. Bahkan dijadwalkan seminggu tiga kali selama dibutuhkan masyarakat.
Kepala Bidang Ketersediaan Distribusi Ketahanan dan Kerawanan Panagan DKPP Kabupaten Kediri Arbai mengakatan, selain menyelenggarakan gerakan pangan murah pihaknya juga selalu rutin melakukan pantauan terhadap harga beras dan kebutuhan pokok lainnya.
“Yang pertama kita mempunyai sistem, yang namanya sistem harga ya, pantuan harga kita di setiap hari kita dapat laporan dari petugas-petugas kita yang ada di lapangan,” jelasnya.
Arbi juga memastikan bahwa hingga saat ini di Kabupaten Kediri masih aman dari yang namaya beras oplosan seperti yang ditemukan di daerah lain.
“Kabupaten Kediri sudah melakukan pemantauan dan kros cek ke lapang/gudang penggilingan dan hasilnya tidak ditemukan beras oplosan,” terangnya.
Sementara harga gabah, dan jagung di Kabupaten Kediri saat ini menguntungkan petani Arbai menyenbutkan, harga gabah kering panen yang dipatok pemerintah melalui Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram, kini sudah tembus di atas Rp7.000 per kilogram di pasaran. Kondisi ini dinilai positif karena memberikan keuntungan langsung bagi petani.
“Untuk melindungi petani, itu pemerintah mengeluarkan yang namanya HPP, Harga Pembelian Pemerintah, artinya jangan sampai petani itu mendapatkan harga yang murah ketika panen raya , kemudian ada HET, Harga Eceran Tertinggi untuk melindungi konsumen jangan sampai masyarakat tidak bisa mengakses kebutuhan bahan pokok gara-gara harganya meningkat,” paparnya, Selasa (23/9).
Begitu juga dengan komoditas jagung, Arbai menambahkan, HPP jagung ditetapkan adalah Rp5.500 per kilogram, jika harga jatuh di bawah ketetapan tersebut, Bulog wajib menyerap hasil panen petani. Namun, saat ini harga jagung rata-rata sudah mencapai Rp6.000 per kilogram, atau lebih tinggi dari HPP.
“Kali kita ada dua titik tiap hari, dua sampai tiga titik memantau harga mulai dari beras, daging, telur, minyak goreng, sama gula. Ada sekitar 12 komoditas yang kita pantau,” terangnya.
Pihaknya berharap adanya gerakan pangan murah yang diselenggarakan pemerintah ini bisa membantu masyarakat menjangkau kebutuhan pokok tanpa halangan harga yang melambung tinggi.
“Yang pertama tentu masyarakat bisa mengakses kebutuhan pokok mereka dengan harga yang murah di bawah harga pokok, kemudian yang kedua memastikan bahwa stok kebutuhan pangan yang ada di Kapten Kediri ini terjamin,” tandasnya. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti