Kediri (tahukediri.id) – Laga Persik Kediri melawan Persebaya Surabaya dipastikan tidak dapat digelar di Stadion Brawijaya Kediri. Polres Kediri Kota tidak memberikan rekomendasi setelah hasil risk assessment menunjukkan tingkat kelayakan stadion hanya mencapai 42,8 persen, di bawah ambang batas minimal 60 persen untuk penyelenggaraan pertandingan Liga 1 Super League.
Keputusan tersebut disepakati dalam Rapat Koordinasi Hasil Risk Assessment Stadion Brawijaya Kediri yang digelar pada Rabu (29/10/2025). Rapat dipimpin oleh Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan Pemerintah Kota Kediri, Kodim 0809 Kediri, serta Panpel Persik Kediri.
Dalam paparannya, Kabag Ops Polres Kediri Kota Kompol Iwan Setyo Budi menjelaskan bahwa hasil penilaian menunjukkan masih banyak aspek yang belum memenuhi standar keamanan dan keselamatan, baik dari sisi infrastruktur, fasilitas pendukung, maupun manajemen pengamanan.
“Re-Risk Assessment Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) yang dilakukan pada 10 September 2025 menghasilkan nilai 42,8 persen atau kategori kurang. Banyak temuan yang harus segera ditindaklanjuti, seperti pagar pembatas penonton, ruang kesehatan, sistem CCTV, hingga jalur evakuasi,” terang Kompol Iwan.
Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim menegaskan bahwa pihaknya tidak dapat memberikan rekomendasi pertandingan digelar di Stadion Brawijaya sebelum seluruh aspek kelayakan dan keamanan terpenuhi.
“Untuk menggelar pertandingan Liga 1, minimal nilainya harus 60. Karena hasilnya hanya 42,8, maka pertandingan Persik vs Persebaya tidak layak digelar di Kediri. Kami tidak ingin mengambil risiko yang bisa membahayakan keselamatan penonton maupun tim,” tegasnya.
Ia menambahkan, keputusan ini bukan bentuk penolakan terhadap kegiatan ekonomi masyarakat, melainkan langkah preventif demi menjaga keamanan dan mencegah insiden serupa yang pernah terjadi sebelumnya.
Di sisi lain, Ketua Panpel Persik Kediri Tri Widodo mengaku kecewa dengan keputusan pemindahan lokasi pertandingan, mengingat besarnya dukungan suporter Persikmania di Kediri.
“Sangat berat bagi kami karena harus boyongan ke luar kota. Tapi kami menghormati keputusan ini. Kami berharap Pemkot dapat membantu percepatan perbaikan stadion agar ke depan layak digunakan kembali,” ujarnya.

